Saya sering sekali dengar orang-orang yang bilang seperti ini: Saya kalau mau diet maunya pakai cara yang alami aja ah. Kalau anda berpendapat seperti itu, Baca terus artikel ini. Kalau anda belum tahu, saya adalah personal trainer dan coach di Herbalife selama lebih dari 14 tahun, membantu dan bertemu dengan orang2 yang memang ingin lebih sehat dan banyak yg ingin menurunkan berat badan. Itu sebabnya saya sering mendapatkan kata-kata diatas dan pertanyaan seperti gimana sih caranya diet yang alami? Kalau anda pernah dengar ada yang bilang begitu, ini faktanya ya, saat ini sudah TIDAK ADA atau SULIT SEKALI menemukan makanan yang benar2 alami. Lho kok gitu? Mari kita lihat. Pandangan orang tentang diet alami itu kan artinya makan buah dan sayur aja, terus olahraga kaaan? Itu kan pengertian yang sangat dangkal kalo menurut saya lhoo. Ini sebabnya:
Itu sebabnya saat ini WHO menyarankan penggunaan suplementasi, atau makanan tambahan karena memang faktanya saat ini sudah tidak mungkin makan-makanan yang alami. Jadi kita harus memiliki wawasan yang lebih luas, jangan hidup terpaku di masa lalu dan menolak fakta yang terjadi saat ini dengan makanan kita. Kalau anda punya anak, anda yang harus bertanggung jawab dengan apa yang dimakan anak-anak anda. Sekali lagi, jangan hidup di masa lalu dan menutup mata dengan fakta yang terjadi saat ini dengan makanan yang kita makan sehari-hari. Best of Health Kunto Wibisono Suka diet yoyo? Kalau anda seperti kebanyakan orang lain yg suka diet dengan cara sendiri, seperti ngurangin makan, olahraga keras, atau nyoba cara-cara yang gak sehat, biasanya anda akan turun tapi gak lama kemudian akan naik lagi dan biasanya naiknya lebih banyak daripada turunnya. Kenapa kok bisa gitu? Nah, sekarang kita lihat gambar dibawah supaya jelas ya Nah sekarang baca pelan-pelan biar ngerti ya.
GAMBAR 1: Gambar yang pertama adalah situasi anda saat ini. Badan anda memiliki banyak lemak tapi anda masih memiliki massa otot yang cukup dan kadar air di badan yang cukup. GAMBAR 2: Sekarang lihat gambar ke 2. Karena pola diet yang salah, yang cuma asal-asalan ngurangin makan dan kekurangan protein (biasanya cuma makan buah ajaa atau makan sayur aja atau malah gak makan), dan kurang air putih, yang terjadi badan anda akan melihat ini sebagai suatu ancaman. Yang dilakukan badan anda kalau terancam JUSTRU mempertahankan lemaknya krn lemak adalah cadangan makanan yg lebih dipilih kalau terjadi kelaparan jangka panjang. Dengan diet ngasal ini, Anda akan turun berat badan. Kalau naik ke timbangan, kilogramnya sih turun..... Tapiiii yang berkurang bukan lemak anda lhoo tapi justri kadar air dan masaa otot anda. Badan anda menggunakan otot anda saat anda berdiet krn mencadangkan lemaknya kalau kelaparan berlangsung di jangka panjang. GAMBAR 3: Setelah berdiet (mungkin turun 2-3 kg). Yang terjadi adalah massa otot anda berkurang. Seperti yang kita tahu, otot membantu badan kita untuk membakar kalori lebih banyak. Saat otot kita berkurang, kemampuan membakar kalori juga berkurang. Dan ini adalah yg dimaksud dengan perkataan METABOLISME ANDA MELAMBAT. Nah setelah turun bbrp kg, anda akan makan normal seperti biasa lagi. Tapi krn kemampuan badan anda membakar kalori jauh berkurang, badan anda justru MENYIMPAN LEBIH BANYAK LEMAK dari kelebihan kalori di makanan yang anda makan.Dan ini sebabnya kenapa setelah turun anda akan NAIK LAGI dan bahkan lebih banyak naiknya daripada turunnya. Alhasil anda jadi lebih gemuk dari sebelumnya.Proses ini terus berulang. Anda diet lagi, turun, gemuk lagi dst. Dan biasanya naiknya lebih banyak daripada turunnya. Ngerti? Mulai sekarang jangan iseng-iseng diet asal2an ya :D Join Body Transformation Program Sekarang! Klik gambar dibawah ini Sumber: Detik Health Kelebihan berat badan di usia berapapun dipastikan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena gangguan kesehatan. Terlebih jika kondisi itu telah dialami seseorang ketika usianya masih muda alias remaja. Pasalnya sebuah studi mengungkapkan bahwa remaja obesitas lebih berisiko terkena gangguan ginjal saat dewasa daripada remaja yang tidak mengalami kelebihan berat badan. Peneliti berhasil menyimpulkan hal itu setelah menganalisis data dari sebuah studi jangka panjang terhadap 4.600 orang di UK yang terlahir pada bulan Maret 1946. Data tersebut juga mencantumkan indeks massa tubuh (BMI) partisipan ketika berusia 20, 26, 36, 43, 53, 60 dan 64 tahun. Dari situ terlihat partisipan yang telah mengalami obesitas di usia dewasa awal yaitu 26 atau 36 dua kali lebih besar peluangnya untuk mengidap penyakit ginjal ketika mencapai usia 60-64 tahun dibandingkan dengan partisipan yang tak pernah obesitas atau tidak berubah menjadi obesitas hingga usianya 60-64 tahun. Tak hanya itu, partisipan yang memiliki rasio pinggang-pinggul (waist-to-hip ratioatau WHR) tinggi ketika mencapai usia paruh baya juga dikaitkan dengan penyakit ginjal kronis ketika si partisipan menginjak usia 60-64 tahun. "Sepengetahuan kami, ini adalah studi pertama yang melaporkan bahwa usia dimana seseorang mengalami obesitas dapat mempengaruhi risiko penyakit ginjalnya," kata peneliti Dorothea Nitsch dari London School of Hygiene & Tropical Medicine seperti dilansir health24, Senin (8/4/2013). Peneliti pun memperkirakan jika 36 persen kasus penyakit ginjal kronis yang dialami orang-orang berusia 60-64 tahun dapat dicegah jika setiap orang mencegah terjadinya obesitas hingga minimal berusia 26 atau 36 tahun. Bahkan peneliti dapat mengatakan jika upaya pencegahan terhadap penambahan berat badan secara berlebihan ini akan memberikan efek yang jauh lebih besar dibandingkan pengobatan untuk penyakit ginjal kronis apapun. Nah yang punya anak remaja, sebaiknya mulai sekarang dibenahi ya pola makannya. Dimulai dari orangtuanya dulu yang harus ngasih contoh yang baik. Share info ini ke Facebook atau Twitter. Klik button dibawah ini Sumber dr detik.com
Jakarta, Banyak orang takut membayangkan makan enak saat sedang menjalankan program diet karena takut tergoda untuk menyantapnya. Padahal tak perlu khawatir, membayangkan makan enak justru banyak manfaatnya bagi yang sedang ingin langsing. Hanya dengan memikirkan makanan enak seperti makanan manis dan berlemak, seseorang bisa menurunkan berat badannya dengan lebih cepat dibandingkan cara lain. Tentu saja, asal hanya membayangkan dan tidak benar-benar dipraktikkan dalam kehidupan nyata. Kuncinya adalah pada aktivitas mengingat makanan tersebut, bukan pada rasa enak atau tidaknya. Makin sadar dan selalu mengingat apa saja yang pernah dikonsumsi, seseorang akan semakin fokus pada program dietnya sehingga justru cenderung lebih disiplin. Para ilmuwan yang juga menelusuri hasil-hasil penelitian terdahulu mengungkap, mengingat dan membayangkan makanan bukan satu-satunya cara. Cara lain untuk selalu ingat apa yang dimakan antara lain dengan membuat catatan harian tentang makanan apa saja yang dikonsumsi. "Jika kamu mengingatkan orang apa saja yang sudah dimakan seharian, itu membantu mereka untuk cepat kenyang dan tidak lapar lagi karena sadar efek makanan bagi tubuhnya," kata Dr Eric Robinson dari Liverpool University yang melakukan penelitian tersebut seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (1/4/2013). Selain itu, penelitian ini juga mengungkap bahwa seseorang yang tidak fokus saat makan kurang menyadari apa yang dimakan sehingga porsinya cenderung lebih besar. Karena itu, tidak dianjurkan makan sambil menonton televisi atau bekerja di depan komputer karena bikin tidak fokus. "Nonton TV saat makan sejak lama dikaitkan dengan kegemukan, tetapi orang mengasumsikannya hanya karena tidak pernah olahraga. Saat nonton TV, pikiran kita teralihkan sehingga tidak memperhatikan apa yang kita makan," kata Dr Robinson yang mempublikasikan temuannya di American Journal of Clinical Nutrition ini. |
Kunto WibisonoWellness and Weight Loss Coach, World Traveller and Food Lover Archives
June 2018
Categories |